Sabtu, 29 Januari 2011

Alhamdulillahirabbil Alamin

Suatu kalimat yang hanya terdiri dari dua kata, tetapi mempunya makna yang universal.
Ar Rahman mengulang ayat :
فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Indonesia: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
sebanyak 31 kali dalam 1surat.  Membuat saya berfikir... sesulit itukah manusia untuk berterimakasih kepada Tuhan dan mengucapkan "Segala puji  bagi Allah, Tuhan semesta alam"
Apa kita menunggu dicabut semua nikmat yang diberikan kepada kita, baru kita menyadari nikmat yang sudah kita terima dari kita berada dalam kandungan sampai saat ini ?
Mungkin kita harus sering melihat sekeliling, supaya kita lebih sering mengucap syukur.  Bahwa ada saudara kita yang tidak dianugerahi fisik yang utuh seperti kita, banyak saudara kita  yang terbaring sakit dan tidak lagi dapat merasakan nikmat nya hidup.
Meski tindakan diatas juga memancing pertanyaan lagi dalam kepala saya... apakah memang manusia hanya bisa bersyukur apabila melihat orang lain yang mempunyai kekurangan dibandingkan dirinya ?
Wallahualam,, saya belum menemukan jawaban untuk pertanyaan kedua
Satu contoh kecil saat nikmat kita dikurangi yaitu saat kita sedang sakit gigi.  Adakah kita merasakan nikmatnya makan ? adakah kita merasakan nikmatnya tidur ?


Yaah,, semoga kita tidak termasuk ke dalam kelompok kaum yang mendustakan nikmat Tuhan. 
Karena itu,seperti tercantum dalam QS Al Ashr :


Demi masa,[1]. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,[2]. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”[3]


Marilah kita saling menasehati untuk kebaikan, supaya kita tidak berada dalam kelompok orang-orang yang merugi.
Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar